Friday, February 24, 2012

Paseban.com, Jejaring Sosial Asli Indonesia Paseban yakin mampu lebih memfasilitasi pengguna dibanding situs jejaring sosial asing.



RABU, 22 FEBRUARI 2012, 19:25 WIB

Dengan pemahaman yang lebih baik atas kondisi masyarakat lokal, Paseban.com yakin mampu lebih memfasilitasi pengguna. (Paseban.com)
VIVAnews - Bersosialisasi merupakan kebutuhan masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, khususnya di era jejaring sosial seperti saat ini, sekelompok penggiat teknologi Tanah Air mendirikan Paseban.com, situs jejaring sosial yang berbasiskan komunitas.

Lewat situs ini, selain aspek personal, pengguna dapat memanfaatkan aspek kelompok atau komunitas untuk memaksimalkan kegiatan bersosialisasi melalui internet yang telah menjadi tren dewasa ini.

Selain jejaring sosial itu sendiri, Paseban.com juga mengembangkan fitur-fitur pendukung yang dapat digunakan dalam membantu aktivitas teknologi informasi bagi para pengguna.

“Sebagai bentuk partisipasi dalam kompetisi pengembangan website dan aplikasi lokal maupun global, kami berupaya mengembangkan produk-produk unggulan yang mengedepankan sisi informasi, edukasi dan komunikasi,” ungkap Arief Hidayat, Chairman Paseban.com, 22 Februari 2012. 

Sisi Informasi di sini, kata Arief, misalnya dengan memberikan informasi yang berkualitas seputar dunia teknologi informasi, aplikasi menarik yang bersifat informatif dan didukung dengan kemudahan akses baik dari PC maupun perangkat mobile lainnya.

Contoh lain, dibuatnya aplikasi Latihan SNMPTN Online dan Latihan UN merupakan salah satu upaya edukasi Paseban dalam mewujudkan kepedulian terhadap dunia Pendidikan di Indonesia. Anda yang ingin coba mengakses latihan SNMPTN di Paseban.com bisa mengaksesnya lewat halaman berikut.

Sementara itu, dari sisi jejaring sosialnya sendiri, Paseban berusaha memberikan kemudahan bagi member untuk berkomunikasi dengan sesama member lainnya melalui aplikasi dan fitur yang ada dalam social network tersebut.

“Dengan pemahaman yang lebih baik atas kondisi masyarakat di Indonesia dibandingkan dengan situs jejaring sosial lain yang berasal dari luar Indonesia, Paseban.com yakin mampu lebih memfasilitasi pengguna dengan produk-produk yang berbasiskan kebutuhan lokal,” kata Arief.

Arief menyebutkan, hal inilah yang dapat memunculkan potensi bisnis bagi situs ini sebagai perusahaan. “Harapannya, Paseban.com menjadi salah satu website yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” ucap Arief.
• VIVAnews

Saturday, February 11, 2012

Kuak Misteri, "Piramida" Garut Akan Dibor

Ini untuk menemukan fakta empirik apa saja yang ada dalam perut gunung piramida.
SENIN, 30 JANUARI 2012, 13:35 WIB
Elin Yunita Kristanti, Amal Nur Ngazis
VIVAnews - Kontroversi keberadaan bangunan buatan manusia menyerupai piramida di perut Gunung Sadahurip atau Gunung Putri di Garut, Jawa Barat, perlahan akan diuji kebenarannya. Setelah menggunakan teknologi georadar, geolistrik, foto kontur dan foto IFSAR, Tim Katastropik Purba dalam waktu dekat akan melakukan pengeboran.

Salah satu anggota tim, Iwan Sumule, mengatakan pengeboran di dalam perut Gunung Sadahurip itu adalah untuk mendalami batuan di dalam gunung tersebut.

“Kemungkinan pada Maret nanti sebagai eskavasi awal, akan kami selidiki batuan di dalamnya,” kata Iwan Sumule kepadaVIVAnews.com, Senin, 30 Januari 2012.
Pengeboran merupakan salah satu dari proses eskavasi untuk menemukan fakta empirik apa saja yang ada dalam perut gunung tersebut. Sebelumnya, pengeboran telah dilakukan, namun pada Maret nanti akan dilakukan ke lapisan yang lebih dalam.

Jika benar Gunung Sadahurip menyimpan piramida, Tim menduga ini akan lebih besar dan lebih tua ketimbang Piramida Giza di Mesir.

Penjelasan ilmiah
Selain pengeboran, untuk menjelaskan secara ilmiah dugaan piramida di Gunung Sadahurip, Tim Katastropik pada awal Febuari depan akan menggelar sarasehan yang membahas semua hal yang berkaitan.

“Para peneliti akan memaparkan penelitian soal gunung itu secara ilmiah, kan selama ini kami yang hanya menyampaikan ke masyarakat,” katanya.

Sarasehan yang bertajuk "Mengungkap Tabir Peradaban dan Bencana Katastropik Purba di Nusantara untuk Memperkuat Karakter dan Ketahanan Nasional" akan digelar di Istana Merdeka pada 7 Febuari mendatang dan menghadirkan para ahli yang selama ini telah meneliti Gunung Padang dan Sadahurip.

Iwan mengatakan, Tim Katastropik salah satunya akan menyimak pemaparan geolog dari ITB, Danny Hilman dan Andang Bachtiar, yang selama ini telah meneliti Gunung Padang, dan telah menarik kesimpulan bahwa di dalamnya ada bangunan piramida. Sementara Gunung Sadahurip diteliti oleh Dr Didit dan Ir Wisnu Artika.
“Keduanya akan sampaikan penelitian mereka. Akan dibeberkan semua hasil penelitian mereka dengan penjelasan ilmiah,” dia melanjutkan.
Kedua geolog tersebut juga merupakan anggota Tim Katastropik.

Stephen Oppenheimer, penulis buku laris "Eden in the East" dari Inggris yang tertarik dengan keberadaan piramida Gunung Sadahurip dan Gunung Padang, dinyatakan juga akan hadir di pertemuan kebudayaan internasional yang diselenggarakan Universitas Indonesia pada Febuari mendatang di Bali. “Dia akan datang dalam pertemuan di Bali, dalam sarasehan nggak datang,” ujarnya. (kd)

• VIVAnews

clicksence